Selasa, 18 November 2008

an alternatif medicine : sejarah bekam

An alternative medicine : Sejarah Bekam


Sudah tidak asing lagi jika berbicara tentang bekam, apakah itu itu dikatakan sebagai pegobatan tradisional maupun sebagai pengobatan alternative/ an alternative medicine. Tetapi mari dalam tulisan ini saya akan memberikan gambaran umum tentang therapi yang kono dikatakan sebagai pengobatan tradisional justru sekarang menjadi berkembang lebih cepat dalam berbagai macam therapy penyakit.

Kata kata bekam.
Bekam dalam bahasa arab disebut sebagai hijamah, bekam-malaysia, cupping- English, tanduk- lampung. Pantik-sunda, bokom- padang, kop-jawa, betangaenggek-sulawesi, dan banyak lagi kata kata yang penulis belum ketahui.

Sejarah
Dalam tinjauan sejarah Islam ini tercatat kurang lebih sudah hampir 2000 tahun yang lalu, inipun bisa kita dapatkan dari banyak hadist rosul, antara lain :
1. Dari Ibu Abbas ra. Rasululullah bersabda “ Tidaklah aku berjalan melewati segolongan para malaikat pada malam aku diisra`kan, melaikan mereka semua mengatakan kepadaku : ` Wahai Muhammad, engkau harus berbekam`
@ Shaih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al Alnabi (II/259
2. Dari Abdullah bin Mas1ud ra, dia berkata : Rasulullah pernah menyampaikan sebuah hadist tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah para malaikat melaikan semua menyruh beliau dengan mentgatakan : ` Peririntahkanlah ummatmu untuk berbekam
@.lihat kitab, Shahih Sunan at Tirmidzi, syaikh al Albani (II/20
3. Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah , bersabda : Tidaklah aku melewati satu dari pintu pintu langit yang ada melainkan para malaikat mengtakan : `hai , Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al kist dan syuniz semacam tumbuh-tumbuhan.
@ lihat kitab , kasyful astaar`an Zawaia-idil Bazar, karya al –Haitsami (III/388)
4. Dari Jabir RA, bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar memasukkan racun ke dalam daging domba yang dipanggang, lalu menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW. Beliau mengambil bagian kaki dan memakan sebagian darinya. Beberapa orang shahabat yang bersamanya juga ikut memakannya. Tiba-tiba beliau bersabda, “Lepaskan tangan kalian!”. Beliau mengirim utusan untuk memanggil wanita Yahudi itu, lalu beliau bersabda, “Rupanya engkau telah meracun domba ini”. “Siapa yang memberitahumu? tanya wanita Yahudi. Beliau menjawab, “Bagian kaki domba inilah yang memberitahukannya kepadaku”. “Memang aku telah meracunnya. Dalam hati aku berkata, “Kalau memang dia benar-benar seorang Nabi, maka racun itu tidak akan membahayakannya dirinya. Tapi kalau memang dia bukan seorang Nabi, maka kami dapat merasa tenang,” jawab wanita Yahudi. Rasulullah SAW memaafkan wanita Yahudi itu dan tidak menjatuhkan hukuman kepadanya. Sebagian shahabat yang terlanjur memakannya ada yang meninggal. Lalu Rasulullah SAW melakukan pengobatan dengan hijamah di bagian pundaknya karena daging yang terlanjur beliau makan. Yang mengobatinya adalah Abu Hindun, dengan menggunakan tulang tanduk dan mata

Hijamah/bekam/cupping/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah.Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif

System alat therapi
Pada keadaan tradisional alat yang digunakan antara lain, tanduk kerbau/ sapi, dengan sayatan pisau/ alat tajam lainnya, sedangkan sekarang kita bisa dapatkan melalaui alat seperti gelas plastic/ kaca ada juga dengan bamboo cup.
ehm... bersambung....

Tidak ada komentar: